PENGUSAHA DEBU

Tidak banyak yang bisa kita bicarakan dari benda sangat kecil yang bernama debu. Selain ukurannya, apa lagi yang khas dari debu? Tidak ada. Debu ya debu.

Kecuali, jika kita sedang membahas tentang amal perbuatan baik dan tidak baik. Ukuran sekecil debu pun akan tetap berarti besar. Karena malaikat pencatat amal perbuatan tidak pernah lalai.

Kebaikan yang kita lakukan meski hanya sekecil debu, akan dicatat dengan teliti oleh malaikat untuk kemudian pahalanya dibalas oleh Allah berupa kenikmatan di surga.

Sebaliknya perbuatan tidak terpuji yang kita lakukan meski hanya sekecil debu, akan dicatat dengan teliti oleh malaikat untuk kemudian dosa tersebut diganjar oleh Allah berupa siksa di neraka. Kecuali bagi mereka yang telah bertaubat.

Jadi jangan pernah abaikan kecilnya debu jika berkaitan dengan amal perbuatan. Mari kita memulai perbuatan baik meski diawali dari kebaikan yang kecil.

Saat Ramadhan kemarin, seorang pengusaha batu mulia silaturahmi ke rumah saya. Panjang lebar ia bercerita tentang dunia perhiasan, sampai menyinggung sebuah profesi yang bergerak di bidang jual beli debu.

Jujur saja, saya baru mendengar profesi seperti ini. Jadi, ada orang-orang tertentu yang biasa membeli karpet dari bengkel toko emas setiap satu tahun sekali.

Bengkel-bengkel ini biasa digunakan saat penjual emas sedang bekerja memotong atau membentuk emas mereka dengan alat kikir, agar sesuai dengan pesanan yang diminta pelanggan.

Tentu selama proses pengerjaan tersebut, ada saja debu-debu emas yang berhamburan ke udara dan jatuh ke karpet. Dari satu perhiasan mungkin kecil sekali, hanya nol koma nol sekian gram saja. Namanya juga debu.

Tetapi jika bengkel tersebut bekerja setiap hari, maka debu yang menempel di karpet itu dalam setahun tidak bisa diremehkan lagi. Untuk itulah para pengusaha debu berani membeli karpet tersebut dengan harga tinggi.

Berikutnya, karpet tersebut akan dibakar dengan alat khusus hingga menjadi abu, lantas abu itu disaring dengan metode tertentu, sehingga dapat dipisahkan debu emas yang dikandungnya.

Siapa sangka, debu-debu tersebut jika dikumpulkan bisa lebih dari lima gram emas murni. Maka sang pengusaha debu akan mendapat keuntungan jutaan rupiah hanya dari debu.

Subhanallah. Betapa banyak pelajaran dari profesi-profesi di sekitar kita. Untuk yang satu ini, kita belajar bahwa ternyata debu cukup berharga dalam hal emas.

Apalagi dalam hal amal soleh. Percayalah bahwa kebaikan apapun sangat berharga di sisi Allah, meski hanya sekecil debu.

Salam Hijrah.

Komentar